Oleh-oleh dari Open House ITB 2025 (Bagian 2)

open house itb 2025

Seharian ini saya masih memantau acara Open House ITB hari ke-2 dari live Youtube Institut Teknologi Bandung. Ada dua acara live. Dari Dream Stage1 (Pengenalan FMIPA, FITB, FTTM, FTSL, SF, dan STEI) dan dari Dream Stage 2 (Pengenalan FTMD, SITH, SBM, FSRD, SAPPK, dan FTI).

Sementara acara di stage selasar utara, stage selasar selatan, dan future stage, hanya bisa diikuti secara luring alias harus langsung datang ke lokasi. 

Raka dan teman-temannya kembali hadir langsung di Sabuga dari pagi sampai sore. Beneran seseru itu acara ini. 

Jadi informasi yang disampaikan bisa dibilang daging banget semuanya. Dijelaskan dengan sangat apik oleh para ketua prodi atau dosen, mahasiswa, dan alumni dari setiap jurusan. 

Saya sendiri sempat menonton yang SBM, FTSL, dan SITH dari Youtube. Kita jadi tahu lebih dalam mengenai program tersebut, implementasi ilmu tersebut, prospek di dunia kerja, sampai ke cerita alumni. Benar-benar lengkap dan inspiratif. 

Enaknya menonton di Youtube adalah kita bisa mengulang lagi bagian penjelasan yang terasa kurang jelas. Seperti pada acara pembukaan dari Rektor Bu Reini dan pemaparan kurikulum ITB 2024 di hari pertama. Kemarin karena posisinya agak pojok, saya merasa kurang optimal mendengarkan penjelasannya. Ditambah lagi banyak ngobrol dengan teman seangkatan saya, Asti yang anaknya juga sama-sama kelas 12. 

Baru hari ini saya menyimak lagi rekaman Youtube acara hari pertama. Ternyata acara tersebut sudah tidak bisa dilihat di Youtube ITB, namun masih bisa ditonton jika kita punya link sebelumnya. 

Dari pengalaman itu, saya pun menyimpan link youtube acara hari kedua dari 2 stage yang berbeda. Karena nggak sanggup juga kalau nonton seharian. Tapi ini perlu ditonton lagi saat dibutuhkan. Saya masih penasaran ingin menonton untuk SAPPK, FTI, dan FSRD. Tapi kayanya seru juga sih nonton semuanya.

Menurut saya acara Open House ini sangat ‘mindblowing’. Inilah acara yang dibutuhkan oleh para calon mahasiswa ITB dan para orang tuanya. Anak dan orang tua jadi bisa diskusi mengenai pendidikan di ITB berdasarkan sumber yang sama dan valid. Bukan sekedar katanya…katanya…

Saya bahkan sangat merekomendasikan acara ini untuk semua anak SMA yang tertarik kuliah di jurusan-jurusan seperti yang ditawarkan ITB. Untuk membantu mereka mengenal lebih baik jurusan tersebut, kuliahnya seperti apa, dan bagaimana lapangan kerjanya berdasarkan cerita alumni secara langsung.

mimpi di open house itb 2025
Dengan tulus saya aminkan doa dan harapan anak-anak ini untuk bisa menjadi bergabung dengan keluarga besar ITB

Kurikulum ITB 2024

Acara Open House ini juga menjadi ajang ITB mengenalkan kurikulum baru mereka kepada masyarakat. Namanya Kurikulum 2024 yang sebenarnya sudah mulai diberlakukan sejak Agustus 2024. Kurikulum yang diakui ITB sebagai YANG PERTAMA di Indonesia dan adaptif terhadap kondisi di masa depan.

Kalau pemerintah menawarkan kurikulum baru, masyarakat umumnya akan memandang sinis cenderung marah. “Kok ya anak jadi korban coba-coba kurikulum yang gonta-ganti.”

Hal yang berbeda yang saya rasakan ketika mendengar penjelasan mengenai kurikulum baru ITB ini. Saya sangat terharu dan optimis kalau kurikulum ini memang yang dibutuhkan anak-anak di masa sekarang.

Kurikulum ITB 2024 mengacu kepada Rencana Induk Pengembangan ITB 2025-2050. Kurikulum ini didesain untuk bisa memenuhi sejumlah kompetensi seperti Kreatif, Kolaboratif, Berpikir kritis, Adaptif, Agility, Pembelajar sepanjang hayat, dan Komunikatif. 

Jadi sekarang kegiatan kurikuler dan extrakulikuler akan sama-sama dinilai. Mahasiswa sarjana tidak hanya harus lulus dengan minimal 144 SKS, namun juga perlu memenuhi minimal 9 Satuan Kredit Kegiatan Mahasiswa. Keaktifan dalam kegiatan himpunan, unit kemahasiswaan, bekerja untuk ITB, dan sejenisnya akan diberikan bobot khusus dan dicatat dalam ijazah. 

Ini keren banget sih kalau menurut saya.

Lalu adanya jalur spesialisasi, double major, fastrack dari S1-S2 hanya dalam 5 tahun, juga menjadi pilihan yang sangat menarik. Baru ITB yang pionir dengan model kurikulum seperti ini di Indonesia.

Dikenalkan juga yang namanya Pendidikan Sepanjang Hayat, dimana ITB membuka berbagai jenis pendidikan non gelar yang menarik. Ini cocok buat mereka yang sempat merasa salah jurusan dan ingin kembali menempuh ilmu di jalur yang benar.

Menarik sekali ya.

Salah satu yang bikin saya terharu adalah pernyataan Bp Jaka Sembiring, Wakil Rektor Kemahasiswaan ITB. Bahwa:

ITB akan amanah untuk mendidik putra-putri terbaik bangsa menjadi putra-putri yang jauh lebih baik di masa depan. 

Dan dari pemaparan mereka, saya percaya mereka melakukannya dengan sepenuh hati dan professional. 

Salut buat ITB. Salam In Harmonia Progressio. Mari kita maju bersama dalam keselarasan.

open house itb 2025
Baru ngeh kalau ini tulisannya OPENHOUSE ITB


Shanty Dewi Arifin
Shanty Dewi Arifin Mama yang sedang semangat belajar menulis demi bisa bayar zakat sendiri.

Posting Komentar untuk " Oleh-oleh dari Open House ITB 2025 (Bagian 2)"