Ketika Bingung Memulai Kebiasaan Menulis

 mulai menulis
Saat KLIP (Kelas Literasi Ibu Profesional) membuka pendaftaran di akhir Desember lalu, terdata ada 246 yang berkomitmen untuk bersama-sama membangun kebiasaan menulis sepanjang Januari hingga April 2025

Di hari ke-10 ini, ternyata baru 170-an peserta yang setoran. Masih ada sekitar 70-an orang yang belum memulai komitmennya.

Kenapa? 

Ada yang sakit, ada yang masih berhalangan karena sesuatu hal, atau bahkan yang bingung mau memulainya dari mana.

Buat teman-teman yang sakit dan berhalangan, semoga urusannya bisa dimudahkan ya. Memang terkadang, apa yang kita rencanakan tidak selalu bisa berjalan sesuai kehendak kita. 

Alasan lain yang sering terjadi untuk memulai kebiasaan menulis kalau berdasarkan pengalaman saya adalah bingung mulainya dari mana. Ini yang saya rasakan selama ini.

Terlebih semakin banyak melihat tulisan teman-teman yang bagus-bagus, standar saya pun otomatis menjadi tinggi dan semakin bingung untuk memulainya.

Pada tahun lalu, saya selalu memilih menunda untuk memposting tulisan di blog. Saya memulainya dengan membuat perencanaan yang begitu rapi. Dari editorial kalender bulanan, mempersiapkan arsip folder penyimpanan data, membuat perencanaan matang, dan banyak lagi. 

Kejadiannya saya malah lelah duluan dan tidak menulis apa-apa. Kebanyakan perencanaan! 

Belajar dari pengalaman tersebut, selanjutnya saya memilih untuk memulai dari yang mudah dulu. Pokoknya harus mulai dulu dan tercatat! 

Saya memilih melakukan free writing atau menulis bebas. Awalnya saya sempat bingung juga. Ini free writing mau mengisinya dengan draft tulisan atau curhatan perasaan atau hal random campur-campur. Duh, masa buat mengambil keputusan begini saja saya perlu mikir lama sekali dan akhirnya tidak mulai menulis juga.

Padahal sebenarnya, memulai kebiasaan menulis itu perlu DIPAKSAKAN. Tapi perlu dibuat MUDAH juga. Yang penting memang mulai saja dulu dengan yang paling mungkin kita lakukan.

Contohnya menulis 15 menitan setiap hari. Menurut saya sih ini cara termudah untuk melatih kebiasaan menulis. Jangan tergoda untuk menulis yang bagus dan tayang di sosial media atau blog dulu. Cukup tulisan random isi kepala saja.

setting privacy google dokumen
Cara mudah mengatur setting privacy di google dokumen

setting privacy di google dokumen
Setting privacy bisa diatur sebagai restricted (tertutup) atau anyone with link (terbatas)

Syukurnya KLIP membuka peluang untuk hal tersebut. Bahwa setoran harian KLIP itu memungkinkan pesertanya mengirimkan tulisan dalam bentuk google dokumen yang masih terkunci atau privacy-nya di setting restricted. Jadi aman buat kita yang masih malu tulisannya dibaca orang lain.

Sesuaikan juga media menulis yang mudah buat kita. Kalau buka laptop itu memberatkan karena harus gantian dengan anak dan suami atau karena tidak memungkinkan meluangkan waktu membuka laptop (mana loading-nya lama banget lagi), kita bisa memilih menulis di ponsel saja.

Menulis di ponsel itu sekarang bisa sangat nyaman dan mudah. Coba deh teman-teman install google dokumen di ponsel. Aplikasi ini membuat proses menulis menjadi mudah dan nyaman. 

Kita tetap bisa mengatur setting heading, jenis huruf, paragraf, hingga memasukkan gambar pendukung cukup di ponsel. Kelebihan lain menulis di ponsel, kita bisa melakukan kapan saja. Jadi alih-alih scrolling medsos 5 jam, bisalah kita selipkan waktu menulis 15 menit.

Atau bisa diatur setiap 1 jam scrolling medsos, saya perlu menceritakan apa yang saya lihat di medsos dalam bentuk tulisan selama 15 menit. 

Percaya deh, kalau menulis nggak pakai mikir banyak aturan, biasanya tulisan bisa mengalir dengan lancar. 

#5 Langkah Memulai Kebiasaan Menulis bagi Pemula

Sebenarnya saya juga termasuk pemula sih dalam hal kemampuan menulis yang profesional dan bisa menghasilkan. Hanya saja, saya menikmati kegiatan menulis ini untuk waktu yang lama. Berikut yang saya lakukan untuk tetap bisa menikmati kegiatan menulis selama ini:

#1 Miliki Alasan dan Komitmen Menulis

Penting sekali nih untuk memiliki alasan dan komitmen yang kuat mengapa kita perlu melatih kebiasaan menulis sekarang. Mengapa tidak nanti saja di Sesi Mei saja atau Sesi September saja? Atau bahkan nanti saja kalau anak-anak sudah tidak terlalu merepotkan?

Semakin personal alasan kita untuk menulis, tentunya akan semakin bagus. Kamu bahkan bisa menggali alasanmu dalam bentuk tulisan.

Kalau saya sih sebenarnya memang karena suka saja. Rasanya setelah menulis itu rasanya plong banget.  Apalagi kalau saya menulis sebuah postingan yang bermanfaat buat orang lain, walau pun untuk kalangan terbatas. Rasanya kok ya senang sekali. 

#2 Dibuat Mudah

Walau orang bilang no pain no gain atau bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian, kalau menurut saya, sesuatu yang ringan dan mudah cenderung lebih mudah untuk kita jalankan daripada yang sulit. 

Itu sebabnya, kalau ingin punya kebiasaan menulis, buatlah kebiasaan menulis itu mudah dan ringan saja. 

Misalnya dengan memulainya cukup 15 menit sehari saja dulu. Lah, bisa menulis apa selama 15 menit? Mengumpulkan nyawa dan nyari ide aja sepertinya perlu 30 menit sendiri. Nah di situ masalahnya. Nggak perlu repot ngumpulin nyawa dan nyari ide ide buat memulai menulis. 

Mulai saja menulis apa yang mau ditulis sebagai sebuah tulisan. Itu biasanya lama-lama idenya akan keluar juga kok.

gadget untuk menulis
Bisa memilih menulis cukup di ponsel atau perlu di laptop. Keduanya bisa sama-sama nyaman dan mudah.

#3 Hindari Menulis Terbuka

Saran saya sih untuk pemula tidak perlu memaksakan menulis untuk dibaca banyak orang. Bagaimanapun menulis untuk dibaca banyak orang itu akan ada tekanannya. Terutama untuk pemula ya. 

Ada kecenderungan ingin memberikan tulisan yang bagus dan disukai oleh yang baca. Lalu setelah tayang, kita harap-harap cemas menunggu tanggapan pembaca. Ini kalau menurut saya sih buang-buang energi saja.

Sudahlah, mending mulailah menulis untuk diri sendiri. Tulislah apa saja. Boleh usaha untuk mengenal diri sendiri, khayalan, impian, kekhawatiran, bahkan kejulidan terhadap dunia. Keluarkan saja semuanya sepuasnya. Tidak perlu untuk dibaca oleh orang lain yang beresiko memberi tanggapan yang akan merusak mood kita.

Nanti setelah terbiasa dan mulai menikmati kegiatan menulis, baru mulai dibaca lagi tulisan yang pernah dibuat dan dipilah-pilih mana ide yang mungkin bisa dikembangkan atau dipoles lebih lanjut untuk bisa dibagikan secara terbuka.

#4 Tingkatkan Kemampuan Diri Secara Bertahap

Di sini pentingnya kita menulis rutin. Untuk bisa menilai kemampuan kita secara bertahap. Kalau menurut saya sih kita tidak bisa mengukur diri dengan kemampuan orang lain. Apalagi orang yang jam terbangnya sudah tinggi.

Lebih baik kita mengukur diri dengan diri kita di masa lalu. Tahun lalu kemampuan menulis saya hanya 2 tulisan per bulan. Jadi target saya tahun ini bisa setidaknya seminggu satu lah. Tahun lalu gaya menulis saya sebatas curhatan terkunci, maka target saya tahun ini memaksakan diri untuk fokus menulis terbuka di blog. 

Buat teman-teman yang baru memulai kebiasaan menulis bisa mulai dengan menulis curhatan 15 menitan sehari. Selanjutnya ditingkatkan jadi punya waktu menulis 30 menit sehari. Lalu kemudian bisa ikut tantangan-tantangan sederhana di IG. 

#5 Jangan Putus Asa dan Terus Mencoba

Ini yang saya suka dari teman-teman di KLIP. Setiap tahun tingkat kelulusan KLIP itu kan kecil sekali. Hanya kurang dari 10% dari pendaftar. Tapi kami itu tidak pernah lelah mencoba dan berharap hasil yang berbeda di tahun berikutnya. 

Yang Penting Mulai Menulis

Saya ini pada dasarnya orang yang suka banyak berteori dan membuat perencanaan sebelum memulai sesuatu. Sampai anak saya bilang, “Sudah lah Ma, mulai kerjakan saja.”

Ia sih, memang sesederhana itu saja faktanya. Mulai saja menulis. Ambil ponsel atau buka laptop dan menulis kalimat pertama tanpa beban apa-apa. 

Takut jelek, takut diketawain orang, takut tulisannya ngaco, takut kelihatan bodohnya. Kalau kata saya sih tulisan pemula itu memang pasti kurang ok sih. So what? Tulisan orang yang sudah ahli pun tidak selamanya bagus. 

Tapi dari situ kita akan belajar untuk memperbaikinya. Daripada tidak memulainya sama sekali.

Semangat menulis teman-teman. Tidak sabar rasanya melihat Total Penyetor di Live Update klip.web.id menunjukkan angka 246 alias semua peserta sudah berani untuk memulai menyetorkan tulisannya. 


Shanty Dewi Arifin
Shanty Dewi Arifin Mama yang sedang semangat belajar menulis demi bisa bayar zakat sendiri.

1 komentar untuk "Ketika Bingung Memulai Kebiasaan Menulis"

Comment Author Avatar
Terima kasih tulisannya teh, beberapa hari yang lalu kepikiran untuk memulai dengan menulis curhatan di gdoc dan dikunci, sudah bikin sih tapi lupa setor. Setelah baca tulisan teh shanty jadi auto buka gdoc daaan mulai menulis…