Apa yang Perlu Dipersiapkan untuk SNBP?
Akhir-akhir ini isi kepala saya masih tidak jauh-jauh dari urusan SNBP. Sepertinya sampai pengumuman SNBP tanggal 18 Maret 2025, saya mungkin akan bolak-balik membahas soal ini. Jangan bosan ya bacanya.
Setelah pengumuman peringkat eligible pada Kamis, 16 Januari lalu, Raka menyampaikan kalau kami sebagai orang tua perlu menandatangani surat pernyataan bermaterai tentang komitmen untuk mengambil jurusan SNBP jika keterima.
Reputasi Sekolah Melalui SNBP
Jadi urusan ini benar-benar penting buat sekolah. Sekolah harus menjamin semua siswanya tidak ada yang melepaskan jurusan kalau mereka keterima SNBP. Karena ternyata dampaknya memang seserius itu. Bahwa adik angkatannya bisa tidak dibukakan pintu lagi oleh PTN atau jurusan tersebut. Dan ini beneran terjadi di beberapa SMA.
Tentunya sangat merugikan bagi banyak orang ya. Hanya karena tidak suka jurusan tersebut, ada anak yang memilih untuk tidak mendaftar. Bisa jadi karena banyak yang seperti itu, ada aturan di tahun ini kalau anak yang sudah keterima di SNBP, namanya akan dikunci untuk tidak bisa mendaftar jalur SNBT maupun jalur Mandiri.
Kalau saya bilang sih, makanya jangan lah mengambil jurusan asal karena sekedar mau lulus saja. Pastikan jurusan yang dipilih adalah jurusan yang benar-benar ingin dipelajari ilmunya dan bersedia menghabiskan waktu 4 tahun di sana.
Walau begitu, saya sempat mendapatkan beberapa cerita dari mereka yang memilih untuk melepas jurusan SNBP setelah keterima. Ada yang bilang, jurusan tersebut dipaksakan oleh guru BK di luar pengetahuan orang tua. Saat si anak diterima, orang tuanya marah dan meminta untuk tidak diambil. Atau ada juga merasa dipaksa masuk jurusan yang tidak disukainya.
Memang sih, sekolah sangat berkepentingan untuk membuat sebanyak-banyaknya siswanya lulus SNBP, Karena ini menyangkut reputasi sekolah yang membanggakan. Ini yang menjadi ‘jualan’ sekolah kepada peserta didik baru.
Kalau pemetaannya benar, maka memang bisa banyak anak yang lulus. Namun kalau tidak, bisa jadi banyak nilai bagus yang tidak bisa terserap dengan optimal. Sayang sekali kalau kesempatan anak lulus SNBP jadi hilang hanya karena salah mengambil keputusan.
Diskusi dengan Guru BK
Dalam rangka ingin menandatangani surat pernyataan orang tua, saya pun ke sekolah untuk menemui guru BK. Sekalian ingin ngobrol-ngobrol juga biar lebih jelas. Di SMAN 11 Bandung, 1 guru BK memegang 1 kelas sejak 2 tahun terakhir.
Apa yang perlu dibicarakan dengan guru BK?
Kesempatan ini saya manfaatkan untuk bertanya mengenai track record alumni 3 tahun terakhir yang lulus di PTN incaran Raka. Kebetulan sekali jumlahnya tidak terlalu banyak. Jadi cukup mudah buat saya mendapatkan datanya.
Data nilai rata-rata dan peringkat eligible dari alumni di print dalam satu dokumen. Setiap tahun, ada sekitar 40 anak yang lulus SNBP. Namun saya hanya memerlukan data mereka yang lulus ITB pada tahun 2024 (9 siswa), 2023 (7 siswa), dan 2022 (7 siswa). Saya perlu tahu berapa nilai rata-rata dan peringkat eligible mereka.
Dari data tersebut, saya jadi bisa tahu kalau memang trend nilai selalu meningkat dari tahun ke tahun. Begitu juga variasi dari jurusan yang mereka masuki.
Ada jurusan yang selalu ada setiap tahunnya, ada yang tidak ada penerusnya, dan ada juga anak-anak yang bisa merintis sebagai yang pertama keterima di jurusan tersebut. Artinya tidak perlu terlalu takut kalau memang tidak ada alumninya yang sudah masuk jurusan tersebut. Selama nilainya masuk, kesempatan selalu terbuka kok.
Pentingnya Pelajaran Pendukung
Menurut saya aturan baru kurikulum merdeka dengan menggunakan rumus 50% nilai rata-rata semua pelajaran di rapor + 50% nilai rata-rata DUA pelajaran pendukung, sangatlah brilian.
Ini membuat PTN bisa menilai anak-anak yang lebih punya potensi di jurusan tersebut. Banyak kejadian, walau peringkat eligiblenya tinggi, namun ternyata ketika mata pelajaran pendukungnya tidak bagus, skornya menjadi lebih rendah dibandingkan anak dengan peringkat eligible yang lebih rendah.
Mungkin nanti guru BK akan melakukan pemetaan yang lebih rinci dengan memasukkan angka dua pelajaran pendukung ini. Ini tentu saja bisa berbeda di tiap jurusan. Jadi penting nih, untuk memilih jurusan dimana anak punya nilai tinggi di pelajaran tersebut.
Saya juga bertanya mengenai pengaruh sertifikat dari anak-anak yang lulus ini. Apakah mereka melampirkan sertifikat menang lomba tertentu?
Ternyata selaras dengan jawaban Pak Irvan Christiawan di Open House ITB 2025 lalu, sertifikat tidak terlalu dilihat kecuali yang berskala nasional atau internasional yang diakui Dinas Pendidikan. Para lulusan SNBP di SMA 11, umumnya tidak ada yang melampirkan sertifikat.
Hal lain yang saya diskusikan selanjutnya adalah mengenai pilihan kedua. Apakah anak-anak yang keterima ini, ada yang merupakan pilihan kedua?
Ternyata jawabannya bisa dibilang hampir semua adalah pilihan pertama. Itu sebabnya di SMA 11 mereka lebih menyarankan 1 anak untuk 1 jurusan saja.
Pengumuman Daya Tampung SNBP 2024
Penjelasan mengenai 1 anak 1 jurusan ini baru bisa benar-benar saya pahami setelah melihat informasi daya tampung dan peminat dari setiap PTN yang diberikan di laman SNPMB (Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru).
Di situ kita bisa lihat data dari 76 PTN Akademik, 44 PTN Vokasi (Politeknik), dan 26 PT KIN (UIN). Kita bisa klik tab lihat prodi dari setiap PTN untuk melihat detail daya tampung 2025 dan peminat 2024. Ini khusus untuk jalur SNBP yang tengah dibuka sekarang ini.
Dari data peminat ini, kelihatan mengapa umumnya hanya anak pilihan 1 yang diterima. Dan sekolah berusaha memetakan peserta didiknya seoptimal mungkin. Karena memang terlihat kalau jumlah peminat cukup tinggi. Sementara rentang nilai peminat pastinya berada dalam rentang yang tipis.
Fokus Pada Pilihan 1
Seperti kasus di SMAN 11 Bandung. Nilai peringkat eligible 1 hingga peringkat eligible 40 itu hanya berada di antara nilai 92-90 saja! Bedanya tipis-tipis sekali. Saya rasa kemungkinan besar semua peminat juga berada di rentang nilai yang sangat tipis.
Itu artinya kesempatan untuk lolos, otomatis hanya tersedia di pilihan pertama. Saat nilai tidak masuk di pilihan pertama, jurusan di pilihan kedua bisa dipastikan sudah dipenuhi juga oleh orang lain yang mendaftar sebagai pilihan pertama. Perkiraan saya, semua PTN akan mengutamakan pemilih pertama mereka yang jumlahnya sudah sangat banyak itu.
Kasus bisa lolos di pilihan kedua memang ada. Seperti yang saya lihat di SMAN 12 Bandung dan SMAN 19 Bandung. Saya sempat tahu 3 kasus untuk anak yang keterima di pilihan 2 di ITB. Yang satu pilihan pertamanya Sekolah Farmasi (SF), dan pilihan kedua FMIPA-IPA. Ada juga dua kasus yang pilihan pertamanya FMIPA-Matematika, dan pilihan keduanya FMIPA-IPA.
Ini mungkin saja terjadi karena memang ilmunya relatif serumpun. Tapi ini cuma dugaan saya dengan data yang terbatas ya.
Hal menarik lain dari data daya tampung ini, kita bisa melihat data dari tahun 2020. Ini penting untuk melihat kecenderungan pola keketatan dari tahun ke tahun. Apakah naik turun karena orang pada takut, atau selalu naik karena memang banyak dibutuhkan orang.
Untuk jurusan Sekolah Farmasi ITB, bisa dilihat trend data dari tahun 2020. |
Untuk informasi kuota SNBT, bisa diklik di website PTN masing-masing. Kalau untuk ITB, kita juga bisa melihat kuota per fakultas/sekolah untuk jalur SNBP, SNBT, SM (seleksi mandiri), dan IUP (International Undergraduate Program).
Data yang diberikan cukup lengkap dan rapi. Ini sangat memudahkan buat kita mengcopas data, lalu mengurutkan berdasarkan tingkat keketatannya (daya tampung/peminat). Ini akan sangat membantu untuk anak-anak bisa melihat peluang dengan lebih baik.
Kuota per fakultas/sekolah di ITB berdasarkan jalur masuknya. |
Walau memang, sebaiknya anak-anak sudah mengenal jurusan yang mereka minati dengan baik. Dari apa yang akan dipelajari, tugas-tugasnya, mendengar cerita dari mahasiswa yang tengah belajar di jurusan tersebut, mendapatkan informasi dari para alumni untuk mengetahui prospek kerjanya seperti apa, dan lain-lain. Jangan sampai salah jurusan seperti saya.
Di sini pentingnya untuk anak SMA hadir dalam acara-acara open house yang dilaksanakan oleh PTN incaran mereka.
Demikian lah cerita SNBP hari ini. Semoga bermanfaat, dan selamat memilih jurusan yang benar-benar diminati ya.
Posting Komentar untuk "Apa yang Perlu Dipersiapkan untuk SNBP?"
Posting Komentar