Blogger Business Plan sebagai Support System Blogger Profesional
Menjadi blogger itu bisa dibilang gampang-gampang susah. Gampang ketika tujuannya sekedar menjadikan blog sebagai tempat penyimpanan tulisan yang bisa diisi kapan saja mood mendukung.
Kalau tujuannya sekedar ini, maka yang dibutuhkan hanya memilih platform blog gratisan dan langsung menulis saja sesuka hati. Dan kita pun sudah resmi menyandang status blogger - orang yang punya blog.
Namun ketika kita ingin jadi blogger profesional yang bisa mendapatkan segenggam berlian dari profesi ini, menjadi blogger bisa menjadi sangat tidak sederhana. Dibutuhkan banyak dukungan untuk bisa mencapai tujuan mulia tersebut.
Salah satu support system yang menurut saya penting, tapi sering dilupakan blogger adalah memiliki Blogger Business Plan. Ngeblog tanpa perencanaan yang jelas, sering kali menjadi penyebab kegiatan ngeblog mandeg. Kita akan begitu rentan terserang kebosanan karena kehilangan arah.
Mengapa kita perlu Blogger Business Plan?
Selain berfungsi sebagai peta, Blogger Business Plan ini akan membantu kita untuk bisa lebih fokus dalam mengelola blog. Perencanaan di awal mungkin terasa membatasi, tapi sebenarnya bisa membantu untuk melihat potensi-potensi unik yang mungkin bisa kita gali sehingga ngeblog jadi tidak begitu-begitu saja dan membosankan.
Dengan perencanaan yang baik, kita akan bisa melihat keunikan kita, bagaimana target pembaca, strategi kita untuk bisa mencapai target tertentu yang nggak ngawang-ngawang, dan lain-lain.
Selain untuk diri sendiri, Blogger Business Plan ini juga bisa berguna untuk membantu meyakinkan orang lain untuk turut mendukung hobi ngeblog kita. Lumayan kan kalau dapat dukungan lebih dari orang-orang di sekitar kita.
Apa sih Blogger Business Plan itu?
Alhamdulillah sekarang kita bisa dengan mudah menemukan banyak template mengenai Blogger Business Plan ini. Walau tentu saja perlu kita sesuaikan dengan kebutuhan blog kita masing-masing. Tapi minimal jadi punya bayangan mengenai apa yang perlu dipikirkan saat awal ngeblog.
Nggak usah terlalu khawatir kalau perencanaan kita salah dan ingin mengubahnya seiring berjalannya waktu. Itu wajar kok. Namanya juga masih belajar ya. Yang penting terus belajar dan mencoba.
Berikut beberapa komponen dari Blogger Business Plan yang perlu kita pikirkan:
#1 Mengenai Diri Sendiri
Mengenali diri sendiri adalah faktor penting sebelum mulai ngeblog. Tujuannya agar kita bisa menemukan ciri khas yang bisa membedakan kita dari blog lain. Blog yang gue banget dan bukan sekedar ikut-ikutan trend, yang akhirnya bikin kita mudah bosan.
Di bagian ini kita perlu menjawab dengan jujur pertanyaan-pertanyaan seperti:
- Apa sih kelebihan saya yang mungkin bisa membantu orang lain?
- Apa yang saya suka pelajari dan saya kuasai?
- Apa keahlian yang membedakan saya dengan orang lain?
- Apa kekurangan dan keterbatasan saya?
#2 Mengenai Pembaca
Setelah mengenali keunikan diri sendiri, selanjutnya kita perlu mencari peluang apa yang bisa digunakan untuk membantu orang lain.
Menjadi blogger profesional tidak bisa hanya sebatas menulis untuk diri sendiri saja. Tapi harus mulai memikirkan bagaimana tulisan tersebut diperlukan dan bisa dinikmati banyak orang. Kita jadi perlu belajar menjadi pembaca dan empati dengan kebutuhan mereka.
Di sini kita mulai perlu untuk memikirkan mengenai:
- Siapa sih yang sebenarnya ingin saya bantu dengan tulisan ini?
- Kenapa saya ingin membantu mereka?
- Emang kebutuhan mereka ini apa?
- Informasi apa yang bisa saya berikan untuk membantu mereka?
#3 Mengenai Blog
Dengan mengetahui keunikan diri dan kebutuhan pembaca, barulah kita masuk ke blog itu sendiri. Kita perlu mengajukan pertanyaan seperti:
- Mengapa blog ini harus ada? Apakah benar harus dalam bentuk blog dan tidak cukup menggunakan platform sosial media yang lain?
- Apa tujuan dari blog ini? Apakah ada target jangka pendek (1 tahun), target jangka menengah (hingga 3 tahun), dan target jangka panjang (hingga lebih dari 5 tahun)?
- Apa yang akan membedakan blog ini dengan blog yang lain? Apa saja kelebihan dan kekurangan dari blog sejenis yang ada?
- Bagaimana saya ingin blog ini dipandang oleh orang lain?
- Apa komitmen dan tanggung jawab saya terhadap pembaca?
#4 Teknis Blog dan Strategi
Sekarang waktunya masuk untuk mendeskripsikan bagaimana teknis pengelolaan blognya.
- Berapa banyak waktu dan budget yang bisa kita sediakan untuk blog ini?
- Platform apa yang paling optimal untuk menulis blog?
- Tipe tulisan seperti apa yang akan kita buat?
- Seberapa sering kita akan update blog?
- Bagaimana strategi monetasi blog? Apakah dengan menulis konten promosi, berjualan produk atau jasa, iklan, atau lainnya?
- Sosial media apa saja yang akan kita gunakan untuk mempromosikan blog ini?
- Bagaimana cara kita mengevaluasi kinerja blog untuk mendukung target yang diharapkan?
Kira-kira demikian beberapa poin-poin Blogger Business Plan yang bisa kita jadikan peta dalam perjalanan perbloggeran kita agar tidak nyasar ke mana-mana. Kita bisa menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.
Kalau saya perhatikan dari beberapa template yang ditawarkan oleh sejumlah blogger senior, tidak ada sih aturan baku untuk menyusun Blogger Business Plan. Bisa begitu beragam dan unik.
Saya merekomendasikan untuk mampir ke blognya Ryan Robinson atau Melyssa Griffin untuk mendapatkan informasi lebih banyak mengenai Blogger Business Plan.
Apakah cukup dengan Blogger Business Plan saja?
Kalau sudah buat perencanaan yang rapi, apa jadi jaminan kalau blog kita akan sukses? Sebenarnya Blogger Business Plan ini adalah sebagai sebuah peta yang akan membantu kita menjelajahi dunia perbloggeran yang begitu luas dan punya banyak tantangan.
Jadi ya tentu saja tidak cukup sekedar perencanaan. Namun tentu saja yang utama adalah pelaksanaannya dan tentu saja evaluasi berkala terhadap kinerja blog.
Untuk itu kita perlu dukungan lain seperti komunitas yang memungkinkan kita berjejaring, ilmu yang mendukung kemampuan ngeblog kita, hingga tentu saja gadget yang mumpuni.
Perlu untuk sabar menghadapi keterbatasan yang kita miliki. Tidak perlu menunggu kondisi ideal dan segalanya sempurna. Kadang itu bisa jadi hanya ilusi untuk memperlambat langkah kita.
Kita memang perlu sabar untuk belajar menulis yang enak dibaca, perlu tabah untuk mencari referensi, perlu disiplin untuk bisa menyediakan waktu menulis di sela-sela kesibukan scrolling sosmed atau nonton serial drakor terbaru, perlu legowo dengan memanfaatkan gadget dengan kinerja yang lemot. Seiring waktu, percayalah kalau itu akan membaik sedikit demi sedikit kalau kita konsisten mengusahakannya.
Belajar dari pengalaman orang lain juga sering kali menjadi jalan ninja saya. Kita tidak perlu melakukan kesalahan yang dibuat orang lain. Untuk itu memang perlu banyak membaca atau ikut kelas-kelas berbagi yang biasa dilakukan oleh blogger senior yang lebih berpengalaman.
Walau begitu, saya percaya kalau kegagalan pribadi adalah guru terbaik. Jadi ya tidak perlu terlalu takut untuk mencoba dan salah dalam ngeblog. Tahun ini mencoba ngeblog dengan gaya seperti ini, tahun depan dievaluasi dan dilakukan penyesuaian lagi. Ya tidak apa-apa. Itu lebih baik daripada tidak melakukan apa-apa loh.
Bekerja profesional itu memang tidak mudah. Tapi ya tidak bisa dibilang terlalu susah juga, kalau kita benar-benar memberikan hati kita dalam bidang tersebut. Tantangan-tantangan yang datang malah menjadi penyemangat untuk kita bisa lebih baik lagi dari waktu ke waktu.
Setuju teman-teman blogger?
5 komentar untuk "Blogger Business Plan sebagai Support System Blogger Profesional"
Dulu sempet mencoba untuk menuliskan beberapa ide blog dan schedullingnya
tapi nggak bertahan lama