Perlukah Membeli Template Blog Berbayar?
Siapa sih yang nggak suka lihat blog yang cantik tampilannya? Seperti rumah, kalau rapi dan tertata manis rasanya lebih enak buat dilihat dan ditempati. Disitulah peran pemilihan template blog yang tepat.
Template bawaan blogger itu menurut saya nggak banget deh. Terlalu jadul dan nggak nyaman dilihat. Itu sebabnya saya senang nyontek template-template milik teman-teman blogger yang lebih nyeni.
Template Blog Cantik ala Shanty
Tiap orang bisa jadi punya standar cantik yang beda-beda ya. Buat saya yang blogger ala-ala ini, cantiknya sebuah blog bisa dinilai dari hal-hal berikut:
#1 Loadingnya nggak pakai lama
Ini tu ya kaya orang cakep tapi tulalit. Sebel nggak sih. Jadi menurut saya, blog itu mestinya loadingnya kudu cepat. Begitu di klik, langsung segera bisa dibaca isinya. Jangan sampai bikin kita sampai bisa bikin status sosmed dulu di gadget lain baru kebuka sempurna blognya.
Untuk mengukur cepat lambatnya sebuah blog, saya mengandalkan data dari GT Metrix dan Page Speed Insigt-nya Google. Bahagia rasanya kalau lihat performa blog nilainya cakep.
Kecepatan blog www.ceritashanty.com diukur dengan GTMetrix. |
Dengan Page Speed Insights kita bisa melihat kecepatan blog versi mobile dan desktop. |
#2 Tampilan mobilenya enak dilihat
Saya selalu mengutamakan tampilan mobile daripada tampilan desktop karena sebagian besar pengunjung membuka blog dari HP. Kadang ada template yang di tampilan desktopnya cakep, eh di mobilenya kurang enak dilihat.
Tata letak yang menarik, kombinasi warna, sampai ukuran font yang pas sangat mempengaruhi tampilan sebuah blog.
#3 Menu navigasinya jelas
Navigasi terpenting di blog menurut saya adalah menu yang rapi sehingga kita bisa punya bayangan blog tersebut secara umum berisi apa, icon search untuk mencari artikel tertentu di blog tersebut, icon sosial media jika kita perlu mengenal si blogger lebih lanjut, data arsipnya untuk melihat seberapa rajin dia update blog, dan daftar postingan populernya.
Saya sih kurang suka tampilan blog yang terlalu ramai dengan banyak informasi yang sebenarnya tidak perlu di halaman pertama. Sesederhana mungkin saja. Karena makin ramai tampilan blog, biasanya berdampak ke kecepatan loading.
Cukup 3 ini saja yang utama kalau menurut saya.
Pengalaman Memakai Template Gratisan
Sebagai blogger dengan modal minim, saya sempat lama cukup nyaman dengan memanfaatkan template gratisan. Biasanya cara saya menemukan template bagus adalah dengan melihat blog teman.
Biasanya kalau template gratisan, di bagian bawah blog ada nama template yang mereka pakai dan link untuk mendapatkan template yang sama.
web KLIP menggunakan template gratisan Kovid dari sora template |
Seperti website klip.web.id itu menggunakan template gratisan Kovid dari Sora template. Kamu tinggal klik link di bagian kanan bawah, untuk bisa mencari template sejenis. Sora template itu menyediakan banyak macam jenis template sesuai kebutuhanmu. Apakah mau buat blog pribadi untuk konten random, buat website komunitas, undangan, CV, atau lainnya.
Untuk blog sendiri, saya sempat lama menggunakan template Trendy dari Beauty template. Saya suka desainnya yang keren-keren. Untuk mengganti menunya juga mudah. Dulu waktu masih gampang pening baca html, salah satu kriteria saya cari template adalah yang bisa mengubah menu navigasinya dengan mudah.
Salaht satu template gratisan favorit saya. |
Setelah sempat belajar SEO, saya mulai tahu betapa pentingnya loading blog yang cepat dan template yang sederhana. Ternyata template cantik yang banyak printilannya itu bikin blog jadi berat dan lambat.
Akhirnya ketemulah saya dengan yang namanya template Fiksioner dari Igniel. Template ini banyak dipakai oleh blogger yang kecepatan loading blognya sempurna banget. Jauh lah dari blog saya sebelumnya yang sekedar cantik itu.
Tampilan template Fiksioner itu memang tidak cantik. Tapi kecepatan dan kesederhanaannya itu mengagumkan. Saya sempat lama juga pakai template gratisan ini.
Kalau sudah nyoba-nyoba template, biasanya bisa habis waktu seharian deh. Sebenarnya gonta-ganti template itu nggak sulit. Sangat sederhana! Setiap template memiliki panduannya sendiri-sendiri. Kalau bingung, kita bisa juga tanya teman yang punya template sejenis.
Paling yang agak menjengkelkan adalah memastikan kalau Google Analytic tetap bekerja sempurna setelah template diganti. Tapi kalau tahu caranya, ya nggak susah sih.
Beralih ke Template Berbayar
Setelah puas pakai template gratisan dari Igniel, saya jadi tertarik lihat produk template lain yang dibuatnya. Ada yang namanya Igniplex. Harganya Rp 230 ribu. Melihat tampilannya yang cantik tapi tetap bisa kenceng, tergodalah saya. Saya baru tahu ternyata bisa kok template cantik tapi cepat. Nggak harus sesederhana tampilan template fiksioner.
Apalagi sebagai blogger saya sudah mulai bisa punya penghasilan untuk sekedar beli domain Rp 180 ribuan atau beli template Rp 200 ribuan. Dapat 2-3 job juga beres. Gaya ya.
Jadilah Igniplex menjadi template berbayar pertama saya. Saya senang karena Mbaknya bisa ditanya-tanya kalau saya mengalami kesulitan dengan pemasangan template ini. Namanya juga emak-emak gaptek ya kalau sudah berurusan dengan kode-kode html.
Dengan panduan Mbak Igniel, saya cukup puas dan senang dengan template Igniplex. Walau memang harus lebih trampil dalam membaca kode-kode html.
Setelah hampir 1 tahun, saya ketemu lagi template lain yang menurut saya menarik untuk dicoba. Template yang saya pakai ini adalah template berbayar dari Mas Sugeng bernama LinkMagz. Harganya juga sama Rp 230 ribuan.
Sangat terbantu dengan adanya tools untuk bisa men-generate kode html seperti ini. |
Tampilannya mungkin nggak secantik Igniplex, tapi saya suka karena saya tidak lagi perlu pusing dengan kode-kode html. Banyak kemudahan yang saya dapatkan dengan template ini. Seperti mudah membuat menu navigasi, daftar isi, dan pengaturan lainnya.
Untuk pemasangan template ini saya bahkan nggak perlu panduan khusus dari pembuatnya. Apa jangan-jangan saya sudah pintar juga akhirnya ya? Ha...ha... Tapi nggak kok, memang pemasangan template yang ini jauh lebih sederhana. Begitu juga dengan pengaturannya.
Apakah Beli Template Berbayar itu Worth it?
Kalau buat saya iya. Apalagi jika itu berasal dari uang yang dihasilkan oleh blog itu sendiri. Wajar dong kalau dia pengen ganti baju.
Tapi menurut saya, kamu tidak perlu memaksakan diri membeli template blog berbayar jika memang budgetnya belum ada. Ya ialah… gimana sih.
Maksudnya nggak perlu juga memaksakan diri harus punya modal template berbayar sejak awal ngeblog. Karena dengan template gratisan juga bisa cukup sih untuk sementara waktu. Sampai kamu bisa naik level dengan mendapatkan job-job receh untuk bisa beli template berbayar.
Dengan template berbayar, performa blogmu jadi lebih baik. Tentunya kalau kamu rajin mengisi blog dengan rutin ya. Konten blog tetap yang utama.
Kamu sendiri pakai template apa di blogmu?
2 komentar untuk "Perlukah Membeli Template Blog Berbayar?"