Terus terang urusan dapur dan masak selalu membebani saya. Kayanya kok ya nggak beres-beres. Sehari tiga kali menyiapkan makanan keluarga itu sesuatu banget deh. Mulai dari mikirin budget untuk beli bahan makanan, belanja, masak, sampai merapikan dapur yang berantakan. Rasanya waktu habis sampai sulit menemukan menyediakan waktu buat menulis atau nonton film.
Tapi kalau saya perhatikan, kayanya orang lain banyak kok pinter mengelola urusan perdapuran ini. Mereka bisa tuh urus makan keluarga sendiri, bahkan sambil kerja mencari segenggam berlian dan melakukan hobinya. Nggak seribet saya.
Kok mereka bisa?
Pasti ada rahasianya nih. Itu sebabnya saya tertarik sekali untuk mengikuti kelas Pawon dari Mbak Kade. Bukan Kridayanti tapi Krisdiana. Orang Indramayu yang menetap di Cikarang Selatan Bekasi.
Sejak Oktober 2019, Mbak Kade membantu mengajarkan manajemen perdapuran dengan menyelenggarakan kursus online di grup WhatsApp. Buat yang belum tahu, pawon itu artinya dapur dalam bahasa Jawa.
Berapa Biaya Kelas Pawon?
Saya sendiri akhirnya memutuskan bergabung dengan Kelas Pawon batch #41 yang diselenggarakan pada 16-24 Agustus 2021. Biayanya cukup terjangkau kok. Hanya Rp 38.000,- untuk 6 materi yang disampaikan selama 2 minggu.
Sebelum memutuskan mengikuti Kelas Pawon, saya sebenarnya sudah sempat membeli e book Mbak Krisdiana yang judulnya Ratu Pawon, Manajemen Lengkap Mengurus Dapur (Pena Nusantara, 2020). Harganya lebih murah daripada buku cetaknya. Isinya tentang materi perdapuran sebanyak 90-an halaman.
Walau sudah membaca buku ini dan mendapatkan bayangan seperti apa materi yang akan diberikan, saya memutuskan untuk tetap ikut kelas onlinenya. Karena di kelas online, kita memiliki kesempatan bertanya dan belajar dari pengalaman peserta lain juga.
Dapur bukan sekedar tempat untuk memasak. Jika seorang ibu atau istri tidak mampu mengelola dapurnya dengan baik, maka banyak masalah yang akan muncul bersumber dari sana. Seperti keborosan, gizi keluarga tidak seimbang, dan stok kebutuhan yang tidak terkontrol. - Krisdiana, Ratu Pawon
Belajar Apa di Kelas Pawon?
Yang menarik dari kelas Pawon dibandingkan kelas online lain yang pernah saya ikuti, adalah peserta diminta untuk mendokumentasikan hasil praktek ilmu-ilmu yang didapat selama 2 minggu.
Berikut hasil belajar saya:
Materi #1 Keuangan
Materi mengenai Rencana Keuangan Keluarga (RKK) ini lumayan bikin saya sibuk selama 2 hari. Saya memang sudah biasa mencatat keuangan selama beberapa tahun ke belakang. Tapi setelah mendapat masukan dari Mbak Kade, saya baru melihat kesalahan dari catatan keuangan yang saya buat.
Saya membuat RKK di spreadsheet untuk memudahkan perhitungan. Satu sheet untuk melihat rekap pengeluaran selama 12 bulan dan ada satu sheet untuk setiap bulannya.
Kebetulan saya menemukan template spreadsheet bagus di
website vertex24. Di website ini teman-teman bisa menemukan banyak template spreadsheet maupun excel yang bisa didownload dengan bebas untuk berbagai kebutuhan.
Dengan melihat pola pengeluaran dari beberapa bulan sebelumnya, saya jadi lebih bisa memperkirakan kebutuhan keluarga berdasarkan pemasukan yang kami terima.
Saya membagi pengeluaran kami dengan kategori:
- Makanan (sekitar 30-35%)
- Non makanan (sekitar 30%)
- Spesial bulan ini (sekitar 3-5%)
- Cicilan rumah (sekitar 25-30%)
- Zakat,Infak, Sedekah (3-5%)
- Tabungan (3-5%)
Dengan budget seperti ini, kami jadi tahu batasan kemampuan kami.
|
Semua bermula dari Rencana Keuangan Keluarga |
Materi #2 Kebutuhan Keluarga
Setelah mengetahui Rencana Keuangan Keluarga, selanjutnya bisa mulai menyusun daftar belanja bulanan sesuai budget.
Saya suka nih dengan daftar bulanan seperti ini. Jadi kami tidak perlu bolak-balik ke supermarket, karena sudah tahu apa saja yang sebenarnya dibutuhkan untuk kebutuhan 1 bulan. Kebayang kan kalau bolak balik ke supermarket karena ada kebutuhan yang ketinggal, ada saja titipan cemilan dan printilan lainnya yang akan membengkakkan budget yang sudah diatur.
|
Daftar kebutuhan bulanan. Tidak semua harus dibeli, tapi setidaknya bisa jadi perkiraan saat akan belanja awal bulan. |
Untuk kebutuhan makanan segar mingguan, dimulai dari mencoba menyusun menu keluarga. Baru dari sini diturunkan menjadi daftar belanja mingguan. Dengan perencanaan, belanja jadi cukup sekali atau dua kali saja dalam seminggu.
Daftar menu juga perlu disesuaikan dengan budget dan kebutuhan keluarga. Nggak bisa memaksa beli daging 1 kg kalau memang budgetnya hanya cukup untuk tempe dan tahu.
|
Menu keluarga untuk mengetahui daftar belanja mingguan |
Materi #3 Food Preparation Sayuran
Setelah belanja sesuai daftar, sekarang waktunya beberes dan menyimpan bahan masakan untuk siap diolah sesuai menu. Sayuran sudah dipotong, jadi nanti tinggal cemplung-cemplung. Waktu memasak jadi bisa dipangkas banyak dengan cara seperti ini. Bahkan anak-anak bisa diminta untuk menyiapkan masakan sederhana sendiri.
Anakku Raka, biasanya paling jago nih kalau diminta buatkan sayur bening, tempe goreng, atau olahan ayam tepung.
|
Food preparation sayuran yang sudah siap masak |
Materi #4 Food Preparation Daging dan Ikan
Daging dan ikan disimpan dalam kondisi terpotong untuk siap dimasak. Tinggal diturunkan dari freezer saja malam sebelumnya.
|
Food Preparation daging dan ikan |
Materi #5 Masak Kilat
Sebenarnya di kelas Pawon diajarkan mengenai membuat bumbu dasar merah, putih, kuning yang memudahkan saat butuh membuat masakan. Namun karena saya jarang menggunakan masakan yang menggunakan bumbu dasar 2 warna itu, saya hanya menyiapkan bumbu yang siap diolah saja. Nanti tinggal diblender jika diperlukan.
Selama ini masakan saya paling menggunakan irisan bawang putih dan merah saja. Masakan dengan bumbu yang lebih berat, paling hanya 2-3 menu saja seminggu. Jadi saya merasa belum perlu membuat stok bumbu dasar.
|
Bumbu yang siap untuk diolah saat dibutuhkan |
Materi #6 Dapur Rapi
Nahu urusan beberes dapur nih yang juga memakan waktu lama. Sebelum ikut kelas Pawon, cara saya mengatur tempat penyimpanan memang berantakan. Alat masak dan bahan masakan tersebar di beberapa tempat karena keterbatasan tempat.
Setelah mengikuti materi, saya putar otak untuk memastikan setiap kelompok disimpan sesuai fungsinya. Ada rak bahan makanan, bahan kue, tempat penyimpanan alat masak, tempat alat makan, tempat barang plastik, dan lainnya. Dengan seperti itu, aktivitas di dapur terasa lebih mudah dan nyaman.
|
Belum pernah rasanya dapurku sebersih ini! |
|
Penyimpanan alat memasak dan alat makan |
|
Penyimpanan bahan makanan kering dan bumbu |
Kesan Mengikuti Kelas Pawon
Kelas yang memaksa kita untuk praktek langsung itu, benar-benar membuat belajar banyak. Bukan sekedar tahu, tapi bisa langsung ketemu masalahnya dimana. Saya sendiri merasa tidak langsung pintar hanya dalam sekali praktek dalam 2 minggu ini. Tapi harus diuji konsistensinya selama berbulan-bulan ke depan.
Sebagai alumni, Alhamdulillah ada channel Telegram yang memungkinkan kami berbagi pengalaman dan masalah perdapuran. Nggak perlu bingung sendiri kalau ada masalah atau ada yang perlu ditanyakan.
Buat teman-teman yang tertarik belajar ilmu perdapuran di kelas Pawon, bisa menghubungi saya melalui kolom komentar atau japri di sosial media saya (boleh IG, FB Page, atau Twiter). Informasi mengenai bukanya kelas baru bisa dilihat di
IG Official Kelas Pawon .
Sampai ketemu di grup alumni Pawon.
|
Resmi jadi alumni kelas Pawon batch #41 |
(1000 kata)
Posting Komentar untuk "Belajar Ilmu Perdapuran di Kelas Pawon"
Posting Komentar