Bagaimana Seorang Agen Rahasia Bisa Menjadi Pejabat Penting di Negara Musuh?
Siapa agen rahasia favorit teman-teman? Kalau saya mungkin sebatas James Bond si agen 007. Tokoh mata-mata khayalan penulis Inggris Ian Fleming yang pertama kali diperkenalkan tahun 1952.
Beberapa waktu yang lalu, suami saya merekomendasi sebuah miniseri 6 episode di Netflix berjudul The Spy. Miniseri ini mengangkat kisah mata-mata Israel bernama Eli Cohen.
Cohen masuk ke dalam jajaran mata-mata yang paling sukses dalam sejarah, karena ia bahkan bisa menjadi Deputi Menteri Pertahanan di Suriah yang saat itu menjadi musuh Israel.
Kok bisa Suriah kecolongan separah itu?
Itulah yang bikin kita bisa bertahan menonton hingga 6 jam kisah perjalanan Eli Cohen. Mulai dari direkrut menjadi agen Mossad di tahun 1960, ditugaskan menyamar sebagai orang Suriah bernama Kamal Amin Thaabet yang tinggal di Argentina, masuk ke Suriah, ikut mendukung kudeta di Suriah, dipercaya menjabat posisi penting di pemerintahan, sampai ketahuan dan digantung di Suriah tahun 1965.
Jauh sebelum menonton film ini, saya sempat khatam baca buku Mossad tulisan Agen Mossad, Victor Ostrovsky dan Jurnalis Kanada, Claire Hoy. Buku New York Times Bestseller yang diterbitkan tahun 1990 dengan judul asli By Way of Deception.
Isi buku itu benar-benar bikin saya ternganga-nganga mengenai cara kerja agen Mossad. Bagaimana cara mereka direkrut, dilatih, dan ditugaskan di lapangan. Baca buku setebal 300 halaman dengan tulisan yang kecil-kecil ini, lumayan bikin saya agak paranoid dengan kejadian-kejadian politis di dunia. Jangan-jangan ini kerjaannya Mossad nih. Abis cara mereka itu luwes banget sih untuk bisa masuk kemana-mana.
Nah, makanya saat nonton film The Spy, saya rasanya seperti melihat adegan langsung dari apa yang diceritakan Victor Ostrovsky dalam bukunya. Walau Eli Cohen dan Victor Ostrovsky berbeda tahun aktif mereka selama di Mossad, tapi gaya kerja Mossadnya masih relatif sama sih. Eli Cohen (1924 - 1965) aktif di tahun 1960 - 1965, sementara Victor Ostrovsky (lahir tahun 1949) aktif di tahun 1982 - 1986.
Jadi apa rahasianya Eli bisa sampai jadi Deputi Menteri Pertahanan? Apa yang membuat ia bisa masuk begitu jauh ke dalam jantung pertahanan musuh?
Dari film The Spy kita bisa melihat semua itu karena KELUWESAN BERGAUL Eli. Selain itu memang ada faktor UANG juga.
Jadi memang ya, kemana pun Eli melangkah, ia begitu mudah dicintai oleh orang-orang. Ia bisa masuk ke berbagai kalangan dengan mudah. Ia menyamar sebagai pengusaha ekspor impor. Membeli barang dari Argentina dan menjualnya ke Israel. Dalam barang-barang jualannya, ia menyisipkan banyak sekali informasi intelijen yang sangat penting untuk Mossad.
Sempat ada keponakan seorang jendral Suriah yang ikut mengagumi Eli, menanyakan mengapa Eli begitu mudah dicintai banyak orang? Eli menjawab ringan: “Semua karena UANG.”
Eli diterima banyak orang karena ia memang digambarkan sebagai pengusaha kaya raya. Dari situ, banyak orang-orang penting meliriknya. Duh, pinter banget ya Mossad menemukan celah kelemahan orang.
Mossad tahu kalau orang gampang silau dengan yang namanya harta. Lihat orang lain kaya raya, kita bawaannya langsung main percaya saja. Apalagi kalau orang itu terlihat tulus membantu dan menunjukkan minat pada diri kita. Wah langsung deh klepek-klepek.
Nggak tanggung-tanggung, yang klepek-klepek itu salah satunya adalah Jendral Amin Al Hafez pendukung partai Baath yang saat itu masih terlarang di Suriah. Gimana sang jendral nggak tertarik coba, lah diiming-imingi uang besar dan dukungan penuh gitu loh. Nggak tau aja si Jendral kalau ada Israel dibelakang itu semua.
Pada saat Jendral Hafez melakukan kudeta menurunkan pemerintahan resmi di Suriah, Eli ikut membantu aktif. Setelah Hafez jadi presiden, makin nyamanlah Eli mendapatkan informasi-informasi sangat rahasia dari kubu musuh untuk disampaikan ke Israel.
Salah satu yang menurut saya sangat luar biasa adalah bagaimana Eli bisa memberi saran untuk menutupi markas rahasia militer Suriah di Dataran Tinggi Golan dengan tanaman.
Alasan yang ia sampaikan agar tentara Israel tidak menduga kalau dibawahnya ada markas rahasia sekaligus supaya para tentara yang bertugas tidak terlalu kepanasan. Sarannya kepake dong.
Tau nggak, informasi posisi pepohonan ini dimanfaatkan oleh Israel untuk menandai markas militer Suriah dan membuat Perang Enam Hari yang terjadi pada tahun 1967 menjadi sukses besar buat Israel. Sebuah hasil kerja mata-mata yang luar biasa!
Jadi kebayang nggak ngamuknya petinggi Suriah waktu memergoki Eli mengirimkan informasi rahasia ke kantornya di Israel dari rumahnya. Ia dihukum gantung di Suriah pada tahun 1965 di depan umum.
Walau seorang mata-mata sudah dihukum mati, namun kehancuran sebuah negara tidak bisa dikembalikan.
Semoga negara kita selalu dijaga dari masuknya agen-agen rahasia yang membawa kepentingan tersembunyi seperti ini ya. Semoga bangsa kita tetap kuat bersatu dan tidak mudah diadu-domba oleh mereka yang ingin menghancurkan negara kita tercinta. Semoga kita tidak mudah silau dengan harta yang melimpah atau keramahan yang tidak tulus dari orang-orang yang jahat.
Buat yang penasaran, berikut trailer Miniseri The Spy yang tayang di Netflix:
750 kata
Beberapa waktu yang lalu, suami saya merekomendasi sebuah miniseri 6 episode di Netflix berjudul The Spy. Miniseri ini mengangkat kisah mata-mata Israel bernama Eli Cohen.
Cohen masuk ke dalam jajaran mata-mata yang paling sukses dalam sejarah, karena ia bahkan bisa menjadi Deputi Menteri Pertahanan di Suriah yang saat itu menjadi musuh Israel.
Kok bisa Suriah kecolongan separah itu?
Itulah yang bikin kita bisa bertahan menonton hingga 6 jam kisah perjalanan Eli Cohen. Mulai dari direkrut menjadi agen Mossad di tahun 1960, ditugaskan menyamar sebagai orang Suriah bernama Kamal Amin Thaabet yang tinggal di Argentina, masuk ke Suriah, ikut mendukung kudeta di Suriah, dipercaya menjabat posisi penting di pemerintahan, sampai ketahuan dan digantung di Suriah tahun 1965.
Jauh sebelum menonton film ini, saya sempat khatam baca buku Mossad tulisan Agen Mossad, Victor Ostrovsky dan Jurnalis Kanada, Claire Hoy. Buku New York Times Bestseller yang diterbitkan tahun 1990 dengan judul asli By Way of Deception.
Isi buku itu benar-benar bikin saya ternganga-nganga mengenai cara kerja agen Mossad. Bagaimana cara mereka direkrut, dilatih, dan ditugaskan di lapangan. Baca buku setebal 300 halaman dengan tulisan yang kecil-kecil ini, lumayan bikin saya agak paranoid dengan kejadian-kejadian politis di dunia. Jangan-jangan ini kerjaannya Mossad nih. Abis cara mereka itu luwes banget sih untuk bisa masuk kemana-mana.
Nah, makanya saat nonton film The Spy, saya rasanya seperti melihat adegan langsung dari apa yang diceritakan Victor Ostrovsky dalam bukunya. Walau Eli Cohen dan Victor Ostrovsky berbeda tahun aktif mereka selama di Mossad, tapi gaya kerja Mossadnya masih relatif sama sih. Eli Cohen (1924 - 1965) aktif di tahun 1960 - 1965, sementara Victor Ostrovsky (lahir tahun 1949) aktif di tahun 1982 - 1986.
Jadi apa rahasianya Eli bisa sampai jadi Deputi Menteri Pertahanan? Apa yang membuat ia bisa masuk begitu jauh ke dalam jantung pertahanan musuh?
Dari film The Spy kita bisa melihat semua itu karena KELUWESAN BERGAUL Eli. Selain itu memang ada faktor UANG juga.
Jadi memang ya, kemana pun Eli melangkah, ia begitu mudah dicintai oleh orang-orang. Ia bisa masuk ke berbagai kalangan dengan mudah. Ia menyamar sebagai pengusaha ekspor impor. Membeli barang dari Argentina dan menjualnya ke Israel. Dalam barang-barang jualannya, ia menyisipkan banyak sekali informasi intelijen yang sangat penting untuk Mossad.
Sempat ada keponakan seorang jendral Suriah yang ikut mengagumi Eli, menanyakan mengapa Eli begitu mudah dicintai banyak orang? Eli menjawab ringan: “Semua karena UANG.”
Eli diterima banyak orang karena ia memang digambarkan sebagai pengusaha kaya raya. Dari situ, banyak orang-orang penting meliriknya. Duh, pinter banget ya Mossad menemukan celah kelemahan orang.
Sumber: IMDb |
Mossad tahu kalau orang gampang silau dengan yang namanya harta. Lihat orang lain kaya raya, kita bawaannya langsung main percaya saja. Apalagi kalau orang itu terlihat tulus membantu dan menunjukkan minat pada diri kita. Wah langsung deh klepek-klepek.
Nggak tanggung-tanggung, yang klepek-klepek itu salah satunya adalah Jendral Amin Al Hafez pendukung partai Baath yang saat itu masih terlarang di Suriah. Gimana sang jendral nggak tertarik coba, lah diiming-imingi uang besar dan dukungan penuh gitu loh. Nggak tau aja si Jendral kalau ada Israel dibelakang itu semua.
Pada saat Jendral Hafez melakukan kudeta menurunkan pemerintahan resmi di Suriah, Eli ikut membantu aktif. Setelah Hafez jadi presiden, makin nyamanlah Eli mendapatkan informasi-informasi sangat rahasia dari kubu musuh untuk disampaikan ke Israel.
Salah satu yang menurut saya sangat luar biasa adalah bagaimana Eli bisa memberi saran untuk menutupi markas rahasia militer Suriah di Dataran Tinggi Golan dengan tanaman.
Alasan yang ia sampaikan agar tentara Israel tidak menduga kalau dibawahnya ada markas rahasia sekaligus supaya para tentara yang bertugas tidak terlalu kepanasan. Sarannya kepake dong.
Tau nggak, informasi posisi pepohonan ini dimanfaatkan oleh Israel untuk menandai markas militer Suriah dan membuat Perang Enam Hari yang terjadi pada tahun 1967 menjadi sukses besar buat Israel. Sebuah hasil kerja mata-mata yang luar biasa!
Jadi kebayang nggak ngamuknya petinggi Suriah waktu memergoki Eli mengirimkan informasi rahasia ke kantornya di Israel dari rumahnya. Ia dihukum gantung di Suriah pada tahun 1965 di depan umum.
Walau seorang mata-mata sudah dihukum mati, namun kehancuran sebuah negara tidak bisa dikembalikan.
Semoga negara kita selalu dijaga dari masuknya agen-agen rahasia yang membawa kepentingan tersembunyi seperti ini ya. Semoga bangsa kita tetap kuat bersatu dan tidak mudah diadu-domba oleh mereka yang ingin menghancurkan negara kita tercinta. Semoga kita tidak mudah silau dengan harta yang melimpah atau keramahan yang tidak tulus dari orang-orang yang jahat.
Buat yang penasaran, berikut trailer Miniseri The Spy yang tayang di Netflix:
750 kata
Posting Komentar untuk "Bagaimana Seorang Agen Rahasia Bisa Menjadi Pejabat Penting di Negara Musuh?"
Posting Komentar